Kenali Faktor Penyebab Laptop Lemot dan Cara Ampuh Mengatasinya

Pernahkah Anda mengalami suatu kondisi di mana laptop menjadi sangat lambat, padahal tugas pekerjaan sedang menumpuk. Masalah yang begitu lama dibiarkan membuat pekerjaan Anda tidak maksimal. Hal mana, kemudian Anda dipanggil oleh atasan dan diomeli karena pekerjaan tidak sesuai yang diharapkan. Dan semua itu bermula dari laptop yang lemot.

Aduh, sungguh! Jangan sampai momen menyebalkan ini terjadi di kehidupan nyata Anda. Meski sepele, laptop lemot memang seringkali menimbulkan masalah baru dalam keseharian kita bukan? Dengan demikian, Anda perlu mencari cara mengatasi laptop lemot agar segala aktivitas Anda yang memerlukan teknologi ini menjadi lancar tanpa kendala.

Nah, pada artikel kali ini, kami akan menyajikan informasi terkait faktor yang menjadi penyebab laptop lemot beserta cara ampuh mengatasinya. Yukk langsung saja ke TKP!

Hard Disk Penuh

Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja laptop melambat ialah hard disk yang sudah hampir terisi penuh. Perlu diketahui bersama, bahwa sistem operasi memerlukan storage khusus untuk menyimpan temporary file, fregmentation, swap, dan lain sebagainya. Ketika storage itu tidak tersedia secara ideal, maka laptop menjadi lemot.

Sebagai solusi, Anda perlu mengurangi atau menghapus beberapa file yang yang tidak diperlukan, baik itu berupa cache maupun file umum berupa gambar, video, atau aplikasi. Jika Anda tidak ingin menghapusnya, maka Anda bisa memindahkannya ke hard disk eksternal.

Kapasitas RAM Kecil

Penyebab berikutnya yang menjadikan laptop lemot tidak lain karena kapasitas RAM yang terlalu kecil, dan tidak sebanding dengan program yang dijalankan. Laptop seringkali digunakan multitasking, yaitu aktivitas membuka program secara bersamaan. Maka, ketika kapasitas RAM terlalu kecil, program yang berjalan menjadi tidak maksimal.

Sebagai solusi atas permasalahan ini, Anda bisa menambahkan kapasitas RAM. Saat ini laptop sudah dibekali slot memori tambahan, agar pengguna bisa melakukan upgrade RAM. Nah, Anda bisa melakukan upgrade ke kapasitas 4 GB atau 8 GB, menyesuaikan kekuatan prosessor laptop.

Terlalu Banyak Aplikasi

Sebagai pengguna, Anda bisa saja mengatur penggunaan aplikasi mana yang diperlukan untuk dibuka bersamaan. Akan tetapi, yang menjadi masalah, beberapa aplikasi bisa saja berjalan otomatis di belakang layar, bahkan ketika baru saja memasuki Windows (Startup).

Beberapa aplikasi di laptop memang bertindak demikian, sebut saja seperti antivirus. Ia akan otomatis aktif begitu komputer menyala untuk melakukan perlindungan. Selain antivirus, banyak juga aplikasi yang berjalan di belakang layar, hal mana kadang tidak diperlukan. Sehingga menyita banyak kapasitas prosessor dan memori.

Sebagai solusi, Anda bisa menutup aplikasi yang tidak dibutuhkan ketika bermultitasking. Atau jika jenis aplikasi itu berjalan di belakang layar, Anda bisa menutup melalui System Tray atau Task Manager. Sebagai catatan, terlalu banyak Tab pada browser juga menyebabkan laptop menjadi lambat.

Laptop terserang Virus/Malware

Virus dan malware sudah sejak dulu menjadi musuh besar pengguna perangkat elektronik apapun, terutama laptop. Selain menyebabkan laptop menjadi lamban, virus bisa menginfeksi system dan merusaknya. Alhasil, laptop tidak hanya lamban, tetapi berpotensi error total sehingga membutuhkan instalasi ulang.

Virus dan malware ini bisa saja muncul di laptop Anda ketika Anda mendownload program atau file dari situs-situs yang kurang terpercaya. Selain itu, ketika Anda pernah menancapkan flashdisk ke warnet, maka Anda perlu hati-hati menggunakan flashdisk itu di laptop Anda.

Sebagai solusi, Anda perlu rutin mengoperasikan Windows Defender. Atau jika dirasa kurang optimal, Anda bisa menambahkan anvitirus lainnya yang memiliki keamanan ekstra di laptop Anda. Eh, tetap perlu berhati-hati ketika menunduh file antivirusnya ya. Jangan sampai niat hati mengamankan laptop justru terlular malware.