5 Fakta Tentang Brodo, Brand Lokal yang Go International

Berbicara mengenai karya anak bangsa yang mendunia tentu tidak akan ada habisnya. Salah satu kisah inspiratif tersebut datang dari sebuah brand bernama Brodo yang dibuat oleh 2 orang mahasiswa ITB jurusan teknik sipil bernama Yukka Harlanda dan Putera Dwi Karunia. Inilah serba-serbi mengenai brand tersebut yang menarik untuk Anda ketahui :

1.    Berawal dari Ketidaksengajaan

Semua bermula dari Yukka yang kesulitan menemukan sepatu dengan ukuran 46 untuk keperluan presentasi tugas praktik. Atas saran sahabatnya yaitu Putera, Yukka pergi ke Cibaduyut untuk mencari vendor yang mau membuatkan sepasang sepatu untuknya.

Tidak disangka teman-teman dan kerabat Yukka memberikan respon positif terhadap sepatu yang dipakainya. Dari sinilah Yukka memiliki ide untuk memulai bisnis sepatunya.

Dengan modal patungan masing-masing Rp 3.500.000,00 bersama Putera, mereka menghasilkan 40 pasang sepatu yang diberi nama Signore. Dijual dengan harga Rp 375.000,00 per pasangnya, sepatu desain Yukka ternyata sangat disukai sehingga pesanan yang masuk semakin banyak.

Di saat semakin laris inilah Yukka dan Putera memutuskan melabeli sepatunya dengan brand Brodo.

2.    Asal Nama dan Penjelasan Simbol pada Tulisan Brodo

Brodo sendiri adalah nama lain dari kaldu ayam, Yukka menyebutkan tidak ada alasan khusus, murni hanya tertarik saja dengan nama tersebut. Oleh karena itu tidak mengherankan ada simbol yang berbentuk seperti ayam di samping tulisan brand ini.

Lebih lanjut Yukka menjelaskan bahwa kata “bro” di sini untuk lebih menegaskan bahwa sepatu yang dijual memang dikhususkan buat laki-laki.

3.    Sempat Dilaporkan Atas Kasus Penipuan

Sama seperti usaha lainnya yang mengalami pasang surut, Yukka juga mengalaminya. Pria kelahiran 34 tahun itu pernah dilaporkan kepada kepolisian pada tahun 2013 dengan tuduhan penipuan.

Hal tersebut terjadi karena kenekatannya menggunakan sistem pre-order untuk memenuhi pesanan yang terus masuk. Sementara stok yang tersedia sudah habis.

Selang 3 bulan ternyata sepatu yang dihasilkan sangat mengecewakan. Akhirnya sebagai bentuk pertanggungjawaban, Yukka harus memproduksi ulang sepatu-sepatu tersebut. Tentunya dalam hal ini kerugian yang dialami tidak sedikit baik itu dari segi budget maupun image dari brand tersebut.

4.    Tidak Menyerah dan Justru Berhasil Meraih Lebih Banyak Kesuksesan

Kerugian yang sempat dialami Yukka tidak lantas membuatnya menyerah begitu saja. Terinspirasi dari kisah brand yang telah mendunia seperti Nike dan Adidas membuat Yukka tetap fokus dan gigih menjalankan bisnisnya.

Kegigihan ini berbuah manis di mana Brodo berhasil mendapatkan kesuksesan yang jauh lebih besar daripada sebelum-sebelumnya. Pada tahun 2018, brand tersebut menjadi mitra resmi Asian Games 2018 yang diadakan di Palembang dan berhasil menjual seribu pasang sepatu.

Kemudian kesuksesan itu terus berlanjut di mana Brodo juga mulai dilirik pasar luar negeri seperti Vietnam, Thailand, bahkan Cina.

5.    Kelebihan dari Sepatu Brodo

Dengan kesuksesan-kesuksesan yang telah dijelaskan membuktikan bahwa kualitas sepatu Brodo tidak perlu diragukan. Kualitas ini dapat dilihat dari :

  1. Kulit sapi terjamin menggunakan kualitas terbaik.
  2. Pengerjaan jahitan dilakukan seakurat dan dipasang sekuat mungkin.
  3. Motif sol yang dibuat dengan unik, salah satunya dengan menggunakan motif batik.

Dari pemaparan fakta-fakta mengenai Brodo ini semoga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua. Khususnya dalam kegigihan yang membuat  Yukka meraih kesuksesan seperti sekarang.

Cek plagiarisme lewat small seo tools